Keluar dari Zona Nyaman
Hidup dengan rutinitas yang berjalan terus menerus kadang membuat aku sangat lelah dan capek, belum lagi beban pikiran dan kemampuan berpikir dan perasaan ikut andil dalam perjalanan rutinitas itu. Tetapi itu semua justru adalah bekal untuk diriku di akhirat kelak. Capeknya di dunia tidak seberapa dengan beratnya siksaan Allah di neraka nanti.
Hafizhah Pengusaha. Ya, dari namanya saja tentu kita kita sudah tau ya maksud dari dibuatnya program ini. Bersyukur sebanyak-banyaknya aku ucapkan kepada Allah karena telah mempertemukan aku dengan komunitas program ini dan memberikan kesempatan kepadaku untuk dapat melatih diri hidup seimbang, yaitu tetap dekat dengan Al-Qur'an di tengah kesibukan berbisnis juga melatih diri hidup seimbang, tetap dekat dengan Al-Qur'an di tengah kesibukan berbisnis.
Bisa dibilang ini adalah jawaban dari do’a yang pernah aku panjatkan kepada Allah. Karena aku ingin keluar dari zona nyaman yang selama ini aku merasa hidup aku terlalu monoton dan selalu melalaikan waktu.
Di Hafizhah Pengusaha, semua ritme kehidupan atau kegiatan sehari-hari diatur berdasarkan waktu. Semua sudah ada porsinya, mulai dari jam makan, ibadah, belajar dan tidur semua sudah ada perhitungannya. Dituntut untuk tidak korupsi waktu dalam melakukan hal apapun. Kalau memang waktunya sudah selesai kita harus lanjut ke kegiatan berikutnya. Tentu itu membuat saya sadar dan merenungi betapa banyak waktu yang sudah aku buang secara sia-sia.
Ternyata begitu pentingnya kita harus belajar memanajemen waktu. Waktu yang sudah terlewat tidak akan kita ambil kembali, semua akan berlalu. Maka dari itu, alangkah baiknya waktu yang kita punya digunakan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang bermanfaat.
Hal lain yang saya pelajari di sini adalah tentang keutamaan belajar Al-Qur-an. Selama ini, AL-Qur’an hanya aku baca ketika sempat. Padahal justru kita harus selalu meluangkan waktu untuk selalu berdekat-dekat dengan Al-Qur’an. Apa sih yang kita cari di dunia ini? Apakah kita bisa hidup tanpa bantuan Allah? Pertanyaan itu selalu terbesit dalam hatiku. Selama ini sombong sekali aku sibuk mengejar dunia tapi lupa dengan akhirat. Duh Ya Allah, semoga Engkau maafkan aku.
Belajarlah adab sebelum belajar ilmu. Hal penting yang diajarkan disini. Adab itu lebih penting dari segalanya. Bagaimana adab kita terhadap guru, adab terhadap Al-Qur’an, dan adab-adab lain semua diajarkan disini. Jika para ulama saja banyak berpesan agar kita lebih mendahulukan adab dibandingkan ilmu, lantas apa landasan kita untuk mendahulukan ilmu dibandingkan adab? Bisa jadi ada yang keliru dalam hidup kita. Tujuan berilmu bukan untuk penilaian Allah, tapi agar terlihat mulia di mata manusia. Bisa jadi seperti itu. Tapi siapa yang tahu selain hati diri sendiri? Wallahu'alam
Seperti yang aku sebutkan tadi, Hafizhah Pengusaha selain mengajarkan aku tentang agama, disini juga aku diajarkan berbisnis seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Harapan para Ustadzah yang mengajarkan kami adalah supaya kami bisa menjadi hafizhah yang hafal Al-Qur’an dan sukses dalam berbisnis.
Semoga apa yang di harapkan oleh para Ustadzah dapat di kabul oleh Allah dan juga menjadi pemberat amal kebaikan untuk mereka. Dan untuk aku beserta 3 teman ku yang lain bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan sukses menjadi Hafizhah pengusaha dan mampu berdakwah menegakkan syariat Islam. Aamiin
Post a Comment for "Keluar dari Zona Nyaman"