Negeri Terasing, Kampung Gelar Kubang Kab. Cianjur Jawa Barat
![]() |
Foto Oleh : ARMAN MULYADIN |
Teman, tempat yang bagus itu relatif. Seindah apapun atau sekeren apapun kalau kamu tidak bersyukur dan menikmatinya tetap saja liburan kamu tidak akan terasa historianya. Yang ada hanya sebatas berjalan, foto-foto, selesai, lalu pulang. Tidak ada kesan mendalam dari perjalanan panjang yang kamu lakukan.
aku lebih suka menjejak ke negeri-negeri asing, negeri dimana hanya beberapa mata dan telinga yang menyaksikan. Negeri dimana masih terdengar suara hembusan denyut nadi warga dan lentingan suara jangkrik juga sahutan alunan suara kodok di malam hari menjelang tidur..Sunyii.. damaii..
Suasana kabut di setiap sore dan aktifitas warga setempat yang seolah tiada beban, mereka bisa tersenyum lebar dengan kesederhanaan. Tidak seperti halnya di kota-kota besar, wajah kusut terlihat dimana-mana, beban dan masalah terlihat dari raut wajah mereka.
Kali ini, aku mau mengajak kamu berkunjung ke sebuah negeri asing di 70 km Selatan Kota Cianjur, dengan lama tempuh perjalanan 4-5 jam perjalanan dari Cianjur kota dan sekitar 10 jam dari Jakarta dengan jalan yang berkelok dan berlubang. Negeri tersebut bernama Kampung Gelar Kubang.
Kampung Gelar Kubang, sebelumnya memiliki nama Kubang Saat. Kubang Saat menurut definisi warga setempat adalah “Kubang” dari bahasa Indonesia yang berarti tanah lekuk yang berisi air dan lumpur sementara “saat” dari bahasa sunda yang berarti surut. Dan memang betul, di kampung ini agak kesulitan air, mungkin itu juga sebabnya nama Kubang Saat diganti menjadi Gelar Kubang, supaya tidak surut lagi. #Semoga
Aku mau kamu merasakan bagaimana rasanya hidup di sebuah desa dengan suasana kampung yang masih kental. Dimana rumah panggung, pepohonan, sawah-sawah dan alunan pupuh *) sunda masih menghiasi eloknya negeri ini. Sekaligus mengenal lebih dalam kembang-kembang desa yang belum terkontaminasi perkembangan zaman.. Sesekali kamu bisa ikut penduduk berladang atau menggembala, mandi di aliran sungai yang jernih dan leha-leha di sebuah saung sambil botram **) bersama masyarakat sekitar atau mungkin bisa ikut membajak sawah.
Yang paling aku suka adalah saat dimana kita bisa berinteraksi bersama masyarakat, berpartisipasi dalam pembangunan serta bermain bersama anak-anak. Teman, pendidikan disana masih alakadarnya tidak seperti halnya di kota. Mereka butuh berjalan kaki jauh untuk bisa bersekolah menembus dinginnya tusukan udara pagi hari. Yaps… saat musim kemarau udara disana bisa lebih dingin dari biasanya.
Di akhir cerita, buat saya Negeri seperti Gelar Kubang adalah tempat wisata yang unik, bisa interaksi dengan masyarakat setempat juga bisa berkontribusi memberikan sesuatu yang bisa mereka kenang. Dan negeri ini adalah tempat kampung halaman saya sekarang.
Catatan :
*) Pupuh : adalah bentuk puisi tradisional Jawa yang memiliki jumlah suku kata dan rima tertentu di setiap barisnya. Terdapat 17 jenis pupuh, masing-masing memiliki sifat tersendiri dan digunakan untuk tema cerita yang berbeda.
**) Botram : adalah sebuah istilah dalam bahasa Sunda yang merujuk pada sebuah acara makan. Acara makan ini dilakukan bersama-sama di sembarang tempat, bisa di kebun, pantai, rumah yang dilakukan secara santai dengan tujuan mengikat kekeluargaan, tali persaudaraan
Post a Comment for "Negeri Terasing, Kampung Gelar Kubang Kab. Cianjur Jawa Barat"